Mau tak mau, kamu telah membaca tulisan ini

Judul : Kamu Sedang Membaca Tulisan Ini
Penulis    : Eko Triono
Penerbit : Basabasi
Cetakan   : I, Desember 2017
Halaman : 220
ISBN : 978-602-6651-67-9

Eko triono dalam bukunya kali ini menyajikan kumpulan cerita pendek. Pengantar dari Anton Kurnia telah menggambarkan keseluruhan dari buku Mas Eko kali ini lewat kalimat : “Anda sebenarnya tengah dituntut untuk terus membaca dan memahami apa yang dituliskan di dalamnya.”

Keseluruhan cerita yang dituliskan seperti menggambarkan apa yang saat ini sedang dan biasanya terjadi. Seperti pada perdebatan cerita pendek dan cerita panjang (hlm. 32), pengalaman cinta cerita jiwa (hlm. 38), keisengan anak-anak umur 18- yang memaksakan keingintahuannya di cerita dewasa (hlm. 47), kelakuan kids jaman now di cerita remaja (hlm. 48), keragaman cerita yang sungguh sangat beragam dalam cerita sesuai selera pasar (hlm. 53), kebenaran yang dipertanyakan dalam cerita universal (hlm. 82), cerita yang dicerita-ceritakan cerita dalam riwayat ceritanya (hlm. 84), jawaban tepat dalam pilihan jawaban yang semuanya tepat dalam cerita dalam ulangan harian kita (hlm. 128) dan sepertinya semua ulasan cerita dalam 220 halaman di kumpulan cerita pendek ini memang menggambarkan apa yang saat ini sedang dan biasanya terjadi.

Beberapa teman, saya ajak untuk membaca buku kumpulan cerita pendek ini. Sebagian seperti berpikir keras saat membaca, sebagian menyelesaikannya dengan tatapan hambar, sebagian kesulitan mengerti setiap cerita, sebagian memilih cerita favoritnya masing-masing. Sepertinya Mas Eko memang berpikir keras saat membuat tulisan ini.

Jujur saja saya adalah tim penikmat cerita panjang, sebab alurnya seakan mengajak saya untuk berjalan-jalan. Tidak seperti cerita pendek yang kebanyakan meninggalkan saya di tengah perjalanan. Kadang-kadang dengan kepastian, tidak jarang juga meninggalkan saya tanpa kepastian. Kepuasan cerita pendek, bagi saya sering kali hanya sesaat. Namun, seperti kalimat Mas Eko saat menandatangani buku “berbahagialah karena kamu membaca.”

Mau tak mau, saya telah membaca tulisan ini.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Business Model Canvas

Jogja itu Candu